Selaksa kejora diantara berjuta galaksi
Berkilau dalam keremangan yang bersahaja
Bersanding cahya beribu lentera
Tetap menjadi klise redup yang memukau
Dia, Ayah...
Fatamorgana yang melukis rona dengan tinta emasnya
Sebuah nafas yang meniupkan sendi-sendi hingga tegak berdiri
Nuansa flora yang menyelimutiku dengan harumnya
Nada suaka yang mengajariku tegar diantara belukar
Kak…begitu aku sapa dia Ayah
Yang dibahunya ku tak sungkan menggelayut manja
Yang dalam ucapnya ku belajar dewasa
Biarlah Ayah..siang disibukan dengan meganya yang berarak
Aku hanya ingin menikmati malam dengan kejoranya yang tak menyilaukan mata
Dan bila dewi fortuna melayangkanku kesana Aku hanya ingin berkata
Aku Sungguh Mengaguminya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar